Share

Facebook icon Twitter icon Mail icon
News 4 Sep 2024

Apical dan Earthworm Foundation Bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk Perluas Program Sustainable Living Village (SLV)

From left to right: Head of Economics and Natural Resources of the East Kutai District, Ripto Widargo; CSR Manager of Apical, Agus Wiastono; East Kalimantan Operational Manager of Earthworm Foundation, Bahrun; Sustainability Manager of Apical, Hendra Hosea.

4 September 2024, Kutai Timur, Indonesia – Program Sustainable Living Village (SLV) atau Desa Hidup Berkelanjutan secara resmi diluncurkan hari ini di Kutai Timur, Kalimantan, yang menandai tonggak penting dalam upaya kolaborasi antara Apical, pengolah minyak nabati terkemuka dan eksportir minyak sawit terbesar di Indonesia; Earthworm Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berorientasi pada dampak; dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Kemitraan ini bertujuan untuk mendorong perubahan lingkungan dan sosial yang positif di wilayah Kutai Timur.

Program SLV adalah inisiatif inklusif pemangku kepentingan yang dirancang untuk mendorong penghidupan berkelanjutan melalui kolaborasi dengan mitra, masyarakat, dan penduduk desa. Fokus dari program ini adalah untuk menciptakan dampak lingkungan yang positif, menjembatan kesenjangan pengetahuan, dan mengurangi kesenjangan melalui empat inisiatif utama: meningkatkan penghidupan, melindungi hutan, transformasi rantai pasokan, dan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Apical berkomitmen untuk memanfaatkan keahliannya dan memperkuat kolaborasi dengan Earthworm Foundation dan pemangku kepentingan lainnya melalui inisiatif lima tahun ini. Program ini akan dilaksanakan di tiga desa di Kutai Timur; Tepian Indah, Tepian Langsat, dan Tepian Makmur - rumah bagi lebih dari 16.200 masyarakat desa. Wilayah ini, yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayati dan sejarah penting dalam produksi minyak sawit, sangat bergantung pada budidaya kelapa sawit untuk kesejahteraan sosio-ekonominya.

Program SLV bertujuan untuk membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk praktik pertanian berkelanjutan, mengembangkan mata pencaharian alternatif yang berkelanjutan melalui budidaya kakao, dan melindungi lanskap alam dengan menumbuhkan komitmen pemangku kepentingan untuk konservasi dan restorasi kawasan hutan yang ditetapkan.

Komponen utama dari program ini adalah pemberdayaan petani dalam mengadopsi Praktik Pertanian yang Baik dan Praktik Manajemen Terbaik untuk budidaya kelapa sawit berkelanjutan. Hal ini akan mendukung petani dalam memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB), yang penting untuk kepatuhan hukum, mengamankan pendanaan pemerintah dan mencapai sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Secara khusus, petani diharapkan dapat meningkatkan teknik pertanian mereka dengan beralih ke pupuk alternatif berbasis non-kimia.

Selain itu, program SLV akan membuat demplot pertanian kakao untuk membantu mendiversifikasi sumber pendapatan petani. Kakao, yang merupakan komoditas prioritas di Kutai Timur, terkenal dengan kualitasnya yang tinggi. Selain memberikan pelatihan praktik pertanian terbaik untuk pertanian kakao, program SLV juga akan mendukung akses pasar bagi para petani.

“Kami sangat senang dapat memulai perjalanan ini bersama mitra kami untuk membawa perubahan transformatif dan berkelanjutan bagi masyarakat Kutai Timur,” kata Agus Wiastono, CSR Manager Apical. “Dengan membekali petani lokal dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan STDB, kami juga memberikan pengetahuan mengenai praktik pertanian berkelanjutan yang akan memberikan manfaat bagi lingkungan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat tersebut. Selama lima tahun ke depan, tujuan kami adalah untuk melatih 500 petani, menyediakan peralatan dan dukungan yang mereka perlukan untuk berkembang secara berkelanjutan dan sadar akan lingkungan. Kami percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya akan memperkuat perekonomian lokal tetapi juga menanamkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa.”

Dean Affandi, Ketua Program Lapangan Earthworm Foundation di Indonesia, menekankan komitmen organisasi tersebut dalam menjaga alam dan mendukung masyarakat melalui praktik rantai pasokan yang berkelanjutan. “Kolaborasi kami dengan Apical dalam program SLV merupakan langkah penting dalam meningkatkan upaya kami dengan pemerintah dan masyarakat lokal di Kabupaten Kutai Timur,” kata Affandi. Dengan dukungan Apical, Earthworm Foundation akan mendorong perencanaan penggunaan lahan partisipatif (PLUP), sebuah proses kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat rencana penggunaan lahan yang adil secara sosial, layak secara ekonomi, dan berkelanjutan secara lingkungan. Proses ini akan membuka jalan bagi inisiatif tambahan yang bertujuan untuk melindungi 10.000 hektar lahan dan menanam 90.000 pohon untuk konservasi dan restorasi hutan, sekaligus memberikan manfaat yang signifikan bagi petani lokal pada akhir program SLV.

Dalam sambutannya pada acara peluncuran tersebut, Kepala Bidang Perekonomian dan SDA, Ripto Widargo S.TP., MT, mewakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) menyatakan keberpihakan pemerintah terhadap program SLV. “Program SLV oleh Apical and Earthworm Foundation ini sejalan dengan visi misi Kutai Timur untuk mewujudkan daya saing ekonomi berbasis sektor pertanian dan mewujudkan sinergitas perencanaan dan program yang berwawasan lingkungan. Kami perlu menyiapkan diversifikasi ekonomi, dan dengan program SLV ini menjadi salah satu Upaya untuk mendorong ekonomi masyarakat. Harapannya dari program ini dapat dihasillkan sebuah model atau pedoman yang dapat digunakan oleh daerah lain.” 

Pertama kali diluncurkan pada bulan Februari 2023 di Kabupaten Aceh Singkil, Sumatera, Indonesia, program SLV adalah inisiatif utama dari agenda keberlanjutan Apical tahun 2030, yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs). Apical berkomitmen untuk mendukung 30 desa melalui program SLV pada tahun 2030.

Bersama dengan para pemangku kepentingan, Apical, Earthworm, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur bertekad untuk mendorong perubahan positif yang signifikan di wilayah Kutai Timur dan mendorong masa depan yang berkelanjutan dan berkembang bagi komunitas petani.

East Kalimantan Operational Manager of Earthworm Foundation, Bahrun presented the implementation plan for the Sustainable Living Village Programme

Dean Affandi, Field Programme Lead of the Earthworm Foundation in Indonesia, highlighted the organisation's commitment to safeguarding nature and supporting communities through sustainable supply chain practices. "Our collaboration with Apical under the SLV programme is a key step towards enhancing our efforts with the government and local communities in the East Kutai District," Affandi stated. “With Apical's support, Earthworm Foundation will drive participatory land use planning (PLUP), a collaborative process involving all stakeholders to create land use plans that are socially equitable, economically viable, and environmentally sustainable. This process will pave the way for additional initiatives aimed at protecting 10,000 hectares of land and planting 90,000 trees for forest conservation and restoration, while also delivering significant benefits to local smallholders by the end of the SLV programme.”

In his speech at the launch event, the Head of the Economy and Natural Resources Division, Ripto Widargo S.TP., MT, representing the Regional Development Planning Agency (Bapedda) expressed the government’s alignment with the SLV programme. “The SLV programme by Apical and Earthworm Foundation aligns with our efforts to enhance economic competitiveness through the agricultural sector while championing sustainable practices. As we prepare for economic diversification, the SLV programme represents a significant step forward in strengthening our community’s economy. We believe that this initiative will serve as a valuable model for other regions to emulate.”

First launched in February 2023 in Aceh Singkil District, Sumatra, Indonesia, the SLV programme is a key initiative of Apical’s 2030 sustainability agenda, which aligns with the United Nations Sustainable Development Goals (UN SDGs). Apical is committed to supporting 30 villages through the SLV programme by 2030.  

Together with its stakeholders, Apical, Earthworm and the East Kutai District Government are steadfast in driving significant positive change in the region, fostering a sustainable and thriving future for the smallholder communities.
 

Representatives from the East Kutai District Government, nonprofit organizations, and local communities participated and provided feedback on the launch of the Sustainable Living Village Programme.

Tentang Apical

Apical adalah pengolah minyak nabati terkemuka dengan jejak global yang berkembang. Pengilangan mid-stream kami yang terintegrasi secara vertikal dan pemrosesan hilir bernilai tambah menjadikan kami pemasok integral yang mendukung kebutuhan berbagai industri yaitu makanan, pakan ternak, oleokimia, dan bahan bakar terbarukan, termasuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) yang memungkinkan pengurangan besar emisi CO2.

Hingga saat ini, dengan aset terintegrasi di lokasi yang strategis mencakup Indonesia, Cina, dan Spanyol, Apical mengoperasikan sejumlah kilang, pabrik oleokimia, pabrik biodiesel, dan pabrik penghancur kernel. Melalui usaha patungan, Apical juga memiliki operasi pemrosesan dan distribusi di Brasil, India, Pakistan, Filipina, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Vietnam.

Pertumbuhan Apical dibangun di atas fondasi keberlanjutan dan transparansi, serta dimotivasi oleh keyakinan kuat bahwa kami dapat membuat dampak yang lebih berarti bahkan pada saat kami terus mengembangkan bisnis kami dan memberikan solusi inovatif kepada pelanggan kami. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.apicalgroup.com.

Tentang Earthworm Foundation

Earthworm Foundation adalah organisasi nirlaba berorientasi pada dampak yang bekerja dengan dunia usaha, masyarakat sipil, komunitas, pemerintah, dan pihak lain untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial dalam pengadaan bentang alam dan rantai pasok.

Tim kami yang terdiri dari pakar rantai pasokan, sosial, dan lingkungan beroperasi di lima benua, berupaya memperbaiki kondisi individu, hutan, dan tanah yang terkena dampak produksi kakao, kemasan, minyak sawit, karet, dan komoditas lainnya. Dengan jaringan lebih dari 100 anggota dan mitra, yayasan kami berdedikasi untuk menerapkan komitmen pengadaan yang bertanggung jawab dalam rantai pasokan dan berinovasi dalam solusi praktis untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan di berbagai lanskap pengadaan. Cari tahu lebih lanjut di www.earthworm.org.

Kontak Media :

Corporate Communications, Apical Group 

Email: corpcomms@apicalgroup.com

Sheila Kartika, Regional Communication Manager for Indonesia and Malaysia, Earthworm Foundation

Email: s.putri@earthworm.org 

Berita Terkait:

Produk:
Kelapa sawit

Anggota:
Apical

Topik menarik bagi Anda...

30 Des 2022

Earthworm Foundation and PT Laot Bangko Speak at Innovation Forum Podcast

18 Agu 2023

Earthworm Foundation berkolaborasi dengan perusahaan untuk mendorong pertanian berkelanjutan di Indonesia