Share

Facebook icon Twitter icon Mail icon
Sumber daya untuk membantu perkebunan sawit memperbaiki kesejahteraan pekerja dan anak-anak di Indonesia
Sumber daya untuk membantu perkebunan sawit memperbaiki kesejahteraan pekerja dan anak-anak di Indonesia
News 21 Agu 2020

Bacaan 2 menit

Jakarta, Indonesia - Dengan dukungan dari anggota dan klien, Earthworm Foundation telah mengembangkan sumber daya untuk membantu perkebunan sawit di Indonesia melindungi hak pekerja dan memperbaiki kondisi kerja.

Mengingat besar dan pentingnya industri perkebunan sawit di Indonesia, bisnis kelapa sawit dapat memiliki dampak besar untuk memperbaiki kehidupan pekerja dan anak-anak mereka. Menurut data tahun 2018 dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Indonesia (BAPPENAS), industri kelapa sawit mempekerjakan sekitar 16,2 juta orang. Pada tahun 2018, 16,2 juta orang ini merupakan 42 persen dari total pekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, dan 13 persen dari total lapangan kerja di Indonesia.

Sejak tahun 2017, Earthworm mengadakan lokakarya dengan perusahaan perkebunan di wilayah produksi kunci di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Aceh, Indonesia. Melalui kegiatan tersebut, kami menemukan risiko masalah ketenagakerjaan yang serius dalam rantai pasok. Risiko-risiko tersebut termasuk pekerja anak, upah rendah, jam kerja yang berlebihan, serta keluarga pekerja yang 'tak terlihat'-yang didorong oleh target kerja yang tinggi,  serta kondisi ketenagakerjaan yang tidak adil bagi pekerja lepas harian.

Masalah-masalah seperti ini sering kali terjadi karena kurangnya kesadaran perusahaan tentang cara mengidentifikasi risiko ketenagakerjaan dan  mengatasinya. Untuk mengatasi kesenjangan dan mendukung perbaikan praktik ketenagakerjaan, tiga dokumen panduan telah dikembangkan untuk memperbaiki pemenuhan hak-hak pekerja dan kondisi kerja di perkebunan sawit Indonesia. Tersedia dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, panduan ini sejalan dengan prinsip dan kriteria RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), standar ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), dan peraturan ketenagakerjaan Indonesia.

Dari perspektif bisnis, panduan ini dapat membantu perkebunan terpapar masalah hukum dan risiko terhadap reputasi, serta membantu perusaahaan memenuhi standar sertifikasi.

Diharapkan perusahaan-perusahaan kelapa sawit , termasuk skala kecil dan menengah akan mendapatkan manfaat dari panduan-panduan ini, kata Janhavi Naidu, pemimpin program untuk Hak Asasi Manusia di Earthworm.

"Kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, perusahaan dapat mengatasi masalah ini dan menghasilkan dampak langsung terhadap karyawan mereka dan sektor kelapa sawit Indonesia," ucap Naidu.


Sumber dapat diakses di:
 

ENGLISH

BAHASA INDONESIA

Earthworm also invites feedback on these guidelines.

  • If you would like to feedback on the guidelines in English, click here.
  • If you like to feedback on the guidelines in Bahasa Indonesia, click here.

 

****

Berita Terkait:

Bidang Pekerjaan:
Respected workers

Solusi:
Respect

Produk:
Kelapa sawit

Anggota:
Nestlé

Topik menarik bagi Anda...

27 Sep 2024

Sambutan Hari Gajah Sedunia 2024: Memperkasakan Belia, Penjaga untuk Keharmonian Manusia-Gajah di Sabah

29 Nov 2023

Mengatasi tantangan Hak Asasi Manusia di rantai pasok daur ulang di Indonesia

30 Des 2022

Earthworm Foundation and PT Laot Bangko Speak at Innovation Forum Podcast