Share

Facebook icon Twitter icon Mail icon

1979

Scott Poynton muda mendengarkan acara sains yang membahas tentang pohon

"Acara tersebut diisi oleh Richard St. Barbe Baker, ahli kehutanan paling terkenal di dunia dan saya terpukau. Ia memadukan puisi, seni, dan sains," kenang Scott. "Saya baru beranjak usia 15 tahun dan saya duduk mendengarkan celotehannya selama setengah jam. Di akhir acara, saya benar-benar yakin, saya ingin menjadi ahli kehutanan."


1999

Scott Poynton mendirikan Tropical Forest Trust

Beberapa tahun kemudian, di tahun 1999, Global Witness mengeluarkan laporan ‘Made in Vietnam, Cut in Cambodia’ memenuhi pemberitaan media, mengungkap bahwa furnitur taman yang dijual di Eropa dibuat dengan mengorbankan hutan hujan tropis Kamboja. Hal ini mendorong Scott Poynton untuk mendirikan Tropical Forest Trust (TFT) dengan misi utama mengubah situasi tersebut.

Idenya sederhana, sorotan publik dari publikasi laporan tersebut menjadi langkah awal untuk bekerja sama dengan perusahaan dan mendorong perubahan dalam operasional perusahaan. Pendekatan ini masih digunakan sampai sekarang, bekerja di situasi yang sulit antara perusahaan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendorong perubahan.


Staf pertama TFT bekerja dari sebuah kawasan industri di Inggris

Bjorn Roberts, staf pertama TFT, memulai pekerjaannya dari sebuah kantor kecil di kawasan industri Kidlington, dekat Oxford, Inggris. "Kami tidak memiliki situs web atau hal semacamnya. Fokus kami sederhana, mengubah furnitur taman yang merusak lingkungan menjadi sesuatu yang lebih berkelanjutan," kenangnya.