Share

Facebook icon Twitter icon Mail icon

Menyeimbangkan produksi, konservasi hutan, mata pencaharian yang berkelanjutan, serta praktik sosial dan ketenagakerjaan yang baik dalam skala besar

Menyeimbangkan produksi, konservasi hutan, mata pencaharian yang berkelanjutan, serta praktik sosial dan ketenagakerjaan yang baik dalam skala besar

Aceh Landscape, Indonesia

Menyeimbangkan produksi, konservasi hutan, mata pencaharian yang berkelanjutan, serta praktik sosial dan ketenagakerjaan yang baik dalam skala besar.

Aceh adalah rumah bagi Ekosistem Leuser yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati, yang sering disebut sebagai "Tempat Terakhir di Bumi". Lanskap ini merupakan tempat terakhir di Bumi di mana orangutan, harimau, gajah, dan badak dapat hidup berdampingan. Ekosistem Leuser juga merupakan rumah bagi beberapa hutan tropis alam terakhir di dunia dan area luas lahan gambut yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang penting.

Terdapat beberapa tantangan di lanskap Aceh yang perlu dihadapi melalui aksi kolektif. Earthworm berupaya memanfaatkan hubungan yang sudah ada dengan perusahaan multinasional yang mengolah bahan mentah dari daerah-daerah ini. Perusahaan-perusahaan ini dapat secara efektif mendorong pemasok untuk mengubah penggunaan lahan mereka dan mendukung komunitas pedesaan dalam menemukan sumber pendapatan alternatif.

Lanskap Aceh termasuk dalam daftar Consumer Goods Forum – Forest Positive Coalition dan berkontribusi pada Strategi Lanskap. Lanskap ini juga ditampilkan di SourceUp, sebuah platform daring yang menghubungkan pembeli dan pemangku kepentingan dalam rantai pasok komoditas pertanian dengan inisiatif lanskap dan yurisdiksi di area produksi.

Key objectives for 2025

Dukungan Para pihak

Baca lebih lanjut

Perlindungan dan Restorasi Hutan

Baca lebih lanjut

Petani Tangguh

Baca lebih lanjut

Hak Masyarakat

Baca lebih lanjut

Pekerja dan Keluarga

Baca lebih lanjut

Dampak hingga saat ini

Proyek ini dipantau dan dievaluasi secara sistematis setiap kuartal dan tahunan, menggunakan Global Impact Framework Tool (GIFT) yang disusun oleh Earthworm. 

Dukungan Para Pihak

3 Rencana Aksi Kolektif telah diimplementasikan di tingkat kabupaten/kota, melibatkan 20 pemangku kepentingan di Subulussalam, Aceh Singkil, dan Aceh Selatan. Selain itu, pertimbangan NDPE telah secara formal dimasukkan dalam rencana tata ruang, pembuatan kebijakan, dan implementasi di tingkat kabupaten/kota.

Perlindungan & Restorasi Hutan

Area seluas 74.422,95 hektar telah disetujui untuk dilindungi melalui Perencanaan Penggunaan Lahan Partisipatif (PLUP), termasuk 26.224 hektar hutan yang dilindungi melalui 12 peraturan desa. Sebanyak 28 desa telah difasilitasi untuk melakukan PLUP. Selain itu, 10.075 hektar di dalam 38 konsesi juga dilindungi. Sebanyak 48.745 bibit telah ditanam di area seluas 274,05 hektar, dan 11 Organisasi Berbasis Masyarakat dari 11 desa telah mengimplementasikan aksi perlindungan hutan. Lebih dari 60 pemangku kepentingan terlibat dalam kegiatan pengelolaan hutan.

Petani Tangguh

Sebanyak 1.273 petani telah terlatih mengenai praktik pertanian yang baik untuk kelapa sawit. Tiga unit bisnis petani telah didirikan sebagai upaya penghidupan alternatif, dan 410 petani menerima bantuan teknis terkait diversifikasi mata pencaharian.

Hak Masyarakat

Sebanyak 40 desa telah terlibat melalui pemetaan partisipatif dan studi hak atas tanah (PM-LTS). Lima konflik antara komunitas dan perusahaan sedang difasilitasi untuk resolusi.

Pekerja & Keluarganya

Sebanyak 2.248 pekerja di 6 perusahaan mengalami perbaikan kondisi kerja.

Kerja kami Didukung oleh

Masyarakat Sipil
Melibatkan aktor lokal, menyediakan pembangunan kapasitas dan pelatihan, serta memfasilitasi kolaborasi multipuhak.

Pemerintah
Menyediakan sumber daya manusia dan kerangka operasional untuk mendukung perlindungan hutan dan kawasan lindung.

Sektor Swasta
Melaksanakan komitmen NDPE dalam rantai pasok dan berpartisipasi dalam kegiatan transformasi di tingkat lanskap.

Pemberi Dana

Kontributor

  • Givaudan
  • The Clorox Company
  • Fuji Oil
  • Bunge
  • Colgate-Palmolive
  • Avril Group
  • General Mills
  • ADM Cares

Donor

Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO)

Mitra Lapangan

  • Pemerintah Kota Subulussalam 
  • Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil 
  • Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan 
  • Badan Pertanahan Nasional
  • Koperasi Petani Sadakata 
  • Sekolah Tinggi Aceh Singkil
  • Sekolah Menengah Kejuruan Sultan Daulat 
  • United Nations Development Programme (UNDP)
  • Koltiva
  • Swisscontact
  • Koperasi Tandan Buah Segar
  • Kelompok Wanita Tani Bukit Unggul Mulyo 
  • Universitas Syiah Kuala 

 

  • PT Asdal Prima Lestari
  • PT Laot Bangko
  • PT Nafasindo
  • PT Riztia Karya Mandiri
  • PT Bumi Daya Agrotamas
  • PT Bumi Daya Abadi
  • PT Samudera Sawit Nabati
  • PT Aceh Trumon Anugerah Kita

 

  • Desa Kayu Menang, Ladang Bisik, Muara Pea, Lentong, Mukti Jaya, Bukit Harapan, Lae Gecih, Guha, Situbuh-tubuh, Napagaluh, Biskang, Telaga Bhakti, Rantau Gedang, Sikoran, Kompas, Tanjung Sari, Kane Mende, Bukit Bintang Indah, Lawe Sekhakut, Bun bun Alas, Bun Bun Indah, Sepakat, Akhih Mejile, Tunas Mude, Raket, Padang Harapan, Kuta Padang, Lhok Raya, Kapa Seusak, Jambo Dalem, Seuneubok Pusaka dan Ie Meudama.

Tim lapangan kami

Dean Affandi

Ketua Lanskap

Mainul Sofyan

Manajer Lanskap Aceh

Rikto

Manajer Hutan dan Karbon

Tengku Putro Intan

Koordinator Sosial dan Pelibatan Pihak

Tansuprianto

Koordinator Hutan

Tri Martono

Koordinator Mata Pencaharian

Selain tim yang berada di lapangan, spesialis teknis di Indonesia juga berperan penting dalam mendukung dan mengembangkan inisiatif lanskap.

Aceh merupakan salah satu ekosistem utama di mana Earthworm Foundation bekerja dengan pendekatan lanskapnya.

Komoditas utama di Aceh

Klik ikon untuk mempelajari lebih lanjut tentang kerja Earthworm pada sektor komoditas ini