Share

Facebook icon Twitter icon Mail icon

Lanskap Riau, Indonesia

Model yang menunjukkan keseimbangan produksi komoditas dengan pelestarian hutan, mata pencaharian yang berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat secara skala besar

Lanskap Riau, Indonesia

Model yang menunjukkan keseimbangan produksi komoditas dengan pelestarian hutan, mata pencaharian yang berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat secara skala besar

Riau Landscape, Indonesia

Model yang menunjukkan keseimbangan produksi komoditas dengan pelestarian hutan, mata pencaharian yang berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat secara skala besar.

Riau adalah provinsi yang sangat penting untuk produksi komoditas pertanian: sekitar 2,5 juta ha kelapa sawit dan 2 juta ha pulp & kertas. Indonesia adalah produsen terbesar minyak kelapa sawit di dunia, dan perkebunan kelapa sawit milik petani kecil melibatkan lebih dari 2,3 juta petani. Riau adalah provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia, namun lebih dari 60% tenaga kerja pertanian bersifat informal. Lebih dari 1,6 juta petani kecil menghadapi tantangan terkait dengan produktivitas rendah, bibit yang buruk, ketidakpastian pendapatan, dan ketahanan pangan.

Kawasan lindung – seperti cagar alam dan taman nasional – tetap terancam oleh eksploitasi yang terus berlangsung dari industri kelapa sawit dan kertas, serta petani kecil dan masyarakat yang berusaha mencari nafkah. Meskipun ada beberapa komitmen dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah, yang didukung oleh pemerintah pusat, namun kompleksitas di wilayah ini memerlukan kontribusi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk apa yang dilakukan oleh Earthworm Foundation di lanskap ini.

Lanskap Riau termasuk dalam daftar Consumer Goods Forum – Forest Positive Coalition dan berkontribusi pada Strategi Lanskap. Lanskap ini juga ditampilkan di  SourceUp, sebuah platform daring yang menghubungkan pembeli dan pemangku kepentingan dalam rantai pasok komoditas pertanian dengan inisiatif lanskap dan yurisdiksi di area produksi.

Key objectives for 2025

Dukungan Para Pihak

Baca lebih lanjut

Perlindungan & Restorasi Hutan

Baca lebih lanjut

Petani Tangguh

Baca lebih lanjut

Hak Masyarakat

Baca lebih lanjut

Pekerja & Keluarga

Baca lebih lanjut

Dampak kami

Program ini dipantau dan dievaluasi secara sistematis setiap kuartal dan tahunan, menggunakan Global Impact Framework Tool (GIFT) yang disusun oleh Earthworm. 

Dukungan Para Pihak

2 Rencana Aksi Kolaboratif yang melibatkan 42 pemangku kepentingan telah disusun di tingkat kabupaten, di mana pertimbangan NDPE secara resmi terintegrasi ke dalam rencana pembangunan dan regulasi di kabupaten.

Perlindungan dan Restorasi Hutan

304.077 hektar di 29 desa dilindungi secara hukum berdasarkan Peraturan Desa. Lima puluh desa telah difasilitasi dalam Perencanaan Penggunaan Lahan Partisipatif (PLUP). Selain itu, 3.000 hektar di dalam konsesi dilindungi melalui rencana pengelolaan. Sebanyak 194.173 bibit telah ditanam di 624,66 hektar, dan 32 Organisasi Berbasis Masyarakat (CBO) dari 30 desa telah melaksanakan inisiatif perlindungan hutan. Lebih dari 60 pemangku kepentingan terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan.

Petani Tangguh

3.769 petani terlatih dalam Praktik Pertanian yang Baik (GAP) untuk kelapa sawit. Sebanyak 1.509 rumah tangga mendiversifikasi mata pencaharian. Sejumlah 1.760 petani menerima dana penanaman kembali. Tiga Unit Bisnis Petani didirikan untuk mata pencaharian berkelanjutan.

Hak Masyarakat

Dua desa, yaitu Harapan Jaya dan Bagan Limau, telah difasilitasi untuk pemetaan partisipatif dan studi hak atas tanah (PM-LTS). Desa Bagan Limau dan Bencah Umbai telah membentuk sistem resolusi konflik. Sebanyak 232 individu dilengkapi dengan keterampilan penyelesaian konflik melalui delapan sesi pelatihan.

Pekerja & Keluarga

2.191 pekerja di 8 perusahaan mendapatkan manfaat dari perbaikan kondisi kerja.

Kerja kami didukung oleh

Masyarakat Sipil
Melibatkan aktor lokal, menyediakan pembangunan kapasitas dan pelatihan, serta memfasilitasi kolaborasi multipuhak.

Pemerintah
Menyediakan sumber daya manusia dan kerangka operasional untuk mendukung perlindungan hutan dan kawasan lindung.

Sektor Swasta
Melaksanakan komitmen NDPE dalam rantai pasok dan berpartisipasi dalam kegiatan transformasi di tingkat lanskap.

Pemberi Dana

Kontributor

Mitra Lapangan

  • Pemerintah Kabupaten Siak 
  • Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu 
  • Pemerintah Kabupaten Pelalawan 
  • Pemerintah Kecamatan Peranap
  • Institut Pertanian Bogor (IPB)
  • Universitas Riau
  • Sekolah Menengah Atas Pangkalan Kuras​
  • Sulu-sulu Foundation

 

  • PT Mitra Agung Swadaya​
  • PT Muara Agro Lestari (unit bisnis petani)​
  • PT Petani Bumi Makmur (unit bisnis petani)​
  • PT Surya Bratasena​

 

  • Desa Surya Indah, Sialang Indah, Sidomukti, Harapan Jaya, Punti Kayu, Pandan Wangi, Pulau Muda, Teluk Meranti, Beringin Indah, Air Hitam, Bagan Limau, Tasik Serai, Pelalawan, Bandar Jaya, Bencah Umbai, Lubuk Umbut, Semelinang Tebing, Tasik Betung, Dayun​, Batu Sasak, Dua Sepakat, Kebun Tinggi, Koto Lama, Lubuk Bingau, Ludai, Pangkalan Kapas, Tanjung Karang, Tanjung Permai, Balung

Tim lapangan kami

Dean Affandi

Ketua Lanskap

Bahrun

Interim Manajer Lanskap Riau

Muhammad Khotim

Manajer Sosial dan Pelibatan Pihak

Rozikin

Manajer Mata Pencaharian

Rahmat Taslim

Koordinator Hutan dan Karbon

Kasmujiono

Manajer Hutan dan Karbon

Yossy Delfitri

Koordinator Mata Pencaharian

Selain tim yang berada di lapangan, spesialis teknis di Indonesia juga berperan penting dalam mendukung dan mengembangkan inisiatif lanskap.

Riau merupakan salah satu ekosistem utama di mana Earthworm Foundation bekerja dengan pendekatan lanskapnya.

Komoditas Utama di Riau

Klik ikon untuk mempelajari lebih lanjut tentang kerja Earthworm pada sektor komoditas ini

Berita & Cerita

Pelajaran dari Tiga Desa: Mewujudkan Lanskap Riau yang Berkelanjutan

18 Agu 2023

Earthworm Foundation berkolaborasi dengan perusahaan untuk mendorong pertanian berkelanjutan di Indonesia