Starling adalah solusi pemantauan satelit yang dirancang untuk membantu mengatasi deforestasi secara langsung di lapangan.
Sejak 2016, Starling—kolaborasi antara Airbus dan Earthworm Foundation, telah membantu perusahaan memahami dinamika lanskap hutan, sumber pasokan mereka. Starling menggabungkan citra satelit resolusi tinggi dari konstelasi milik Airbus dengan pengetahuan rantai pasok dan pengalaman lapangan Earthworm, untuk mengubah data mentah menjadi informasi yang mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti.
Pengguna dapat mendeteksi dan melacak perubahan tutupan lahan, menelusuri komoditas hingga ke pabrik atau perkebunan, serta menerima peringatan dini terkait deforestasi secara seketika. Earthworm berperan dalam menganalisis data dan menghubungkannya langsung ke pemasok di lapangan.
Hingga kini, lebih dari 1,3 juta citra telah dianalisis. Starling telah membantu organisasi di lebih dari 40 negara dalam mendukung rantai pasok berkelanjutan, memenuhi komitmen nol deforestasi dan nol emisi bersih, serta patuh pada peraturan seperti Peraturan Deforestasi Uni Eropa (European Union Deforestation Regulation/EUDR).
Dengan menggabungkan teknologi dan wawasan lokal, Starling mengubah ketidakpastian dalam rantai pasok menjadi kejelasan, dan kejelasan menjadi aksi nyata.
Hutan kita berada dalam tekanan, ditebang untuk bahan baku, mengalami kerusakan akibat keputusan tata guna lahan yang tidak tepat, dan kerap luput dari pengawasan hingga kerusakan tak terhindarkan.
Sektor pertanian dan peternakan tetap menjadi penyebab utama deforestasi global, sebagian besar untuk kebutuhan ekspor. Perusahaan, regulator, dan masyarakat perlu bertindak. Namun, untuk bisa bertindak, mereka perlu melihat dengan seksama terlebih dahulu.
Starling memberikan visibilitas yang dibutuhkan untuk mengambil langkah tepat, pada waktu yang tepat.
Memantau rantai pasok bukanlah hal yang sederhana. Jaringan sumber yang tersebar dan minim transparansi membuat perusahaan kesulitan memahami dampak secara menyeluruh. Rob McWilliam, Direktur Layanan Teknis Earthworm, menjelaskan berbagai tantangan utama yang dihadapi perusahaan dalam memastikan rantai pasok bebas deforestasi, dan bagaimana Starling hadir sebagai solusi.
Starling menghadirkan pendekatan berlapis dalam pemantauan hutan dan tata guna lahan:
Citra satelit resolusi tinggi dari Airbus digunakan untuk mendeteksi perubahan tutupan hutan. Data ini kemudian dianalisis oleh para ahli rantai pasok kami menjadi informasi bermakna terkait aktvitas deforestasi.
Layanan kami dirancang sesuai kebutuhan pengguna, baik melalui portal web interaktif, laporan mendalam, atau dukungan khusus. Kami memastikan bahwa informasi mudah dipahami dan dapat langsung digunakan.
Lebih dari sekadar peta, kami memberikan peringatan dini atas potensi deforestasi, alat penilaian risiko, serta dukungan dalam membina hubungan dengan pemasok. Hal ini memungkinkan perusahaan mengambil tindakan yang tepat dan efektif untuk melindungi hutan.
Meningkatnya komitmen rantai pasok yang bertanggung jawab di sektor sawit, telah mendorong lahirnya beragam metodologi untuk membantu perusahaan mencapai target bebas deforestasi.
Namun, keberagaman ini menimbulkan tantangan. Menyadari hal tersebut, Earthworm mendukung penyelarasan dengan pendekatan industri yang lebih luas, termasuk metodologi Bebas Deforestasi dan Konversi (Deforestation and Conversion-Free/DCF). Dokumen ini disusun sebagai panduan praktis dalam penerapan metodologi DCF untuk sektor kelapa sawit, yang dikembangkan oleh Consumer Goods Forum’s (CGF) Forest Positive Coalition (FPC). Di dalamnya juga dijelaskan bagaimana Earthworm menginterpretasikan dan melaporkan status DCF untuk para anggotanya. Unduh dokumennya di bawah ini.
Metodologi DCF dari Earthworm Foundation (Kelapa Sawit – Versi 1.0, April 2025)
⇒
MELACAK
perubahan tutupan lahan selama 20 tahun terakhir.
⇒
MENERIMA
notifikasi peringatan dini deforestasi secara waktu nyata.
⇒
MENGIDENTIFIKASI
titik-titik rawan deforestasi dan area hutan yang masih bisa diselamatkan.
⇒
MEMANDU
pendekatan proaktif ke pemasok.
⇒
MENILAI
tingkat deforestasi untuk menghasilkan skor DCF, guna membatu perusahaan memahami dampaknya terhadap hutan.
⇒
MENYESUAIKAN
dengan kebutuhan regulasi EUDR.
⇒
MENDUKUNG
upaya restorasi hutan dengan memantau pertumbuhan dan regenerasi tutupan hutan.
Angka saja tidak cukup untuk mengubah nasib hutan. Namun, data dari Starling mampu membantu bisnis mengubah wawasan menjadi dampak.
Tim kami bekerja sama dengan berbagai perusahaan, menggabungkan informasi satelit Starling dan pengalaman langsung di lapangan. Melalui pemetaan area berisiko, keterlibatan dengan pemasok, dan penentuan prioritas aksi konservasi, kami membantu perusahaan mengambil langkah konkret menuju rantai pasok bebas deforestasi.
Memenuhi Kebutuhan Peraturan: Starling telah disesuaikan untuk memenuhi persyaratan Peraturan Deforestasi Uni Eropa (European Union Deforestation Regulation/EUDR) melalui proses penyelarasan selama satu tahun. Dengan mengintergrasi data geolokasi, ketertelusuran, dan klasifikasi lahan, Starling membantu perusahaan bersiap mematuhi EUDR sebelum peraturan ini berlaku pada Desember 2025.
Mendorong keterlibatan pemasok melalui rencana aksi yang disesuaikan.
Meningkatkan efisiensi dan skala pemantauan.
Melacak dan mengukur dampak dari waktu ke waktu.
Memantau upaya restorasi, termasuk tingkat keberhasilan pertumbuhan pohon.
Mendukung kolaborasi lintas pemangku kepentingan melalui data objektif yang dapat diakses bersama.
Starling memanfaatkan konstelasi satelit milik Airbus untuk menganalisis lebih dari 500.000 citra setiap tahunnya, termasuk data resolusi tinggi hingga 30 cm. Kemampuan ini memungkinkan deteksi perubahan tutupan lahan, termasuk hilangnya hutan, secara konsisten dan akurat, bahkan di lanskap yang kompleks.
Sejak 2016, Starling terus berkembang melalui kolaborasi dengan jenama-jenama global terkemuka. Saat ini, kami telah bermitra dengan lebih dari 40 klien dan beroperasi di 33 negara serta 152 provinsi, mencakup seluruh wilayah utama produksi kelapa sawit. Melalui pendekatan ini, kami membantu mendorong transparansi dalam rantai pasok dunia.
hutan dipantau secara global (2024)
di 5 benua (Asia, Afrika, Amerika, Eropa)
kelapa sawit, kakao, kopi, karet, pulp & kertas, kelapa, kedelai, tebu
pabrik terpantau
deforestasi terdeteksi dalam konsesi (2022)
mengalami deforestasi dalam radius 50 km dari pabrik
lahan pertanian terpantau (2022)
batas sumber terpantau
terpantau (2022)
Penilaian akurasi global oleh Earthworm pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 90% perubahan tutupan hutan yang terdeteksi Starling terkonfirmasi di lapangan. Kami menggunakan praktik yang diakui industri, yang dikembangkan oleh Pontus Olofsson dan Organisi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan akurat dan dapat diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan dan aksi di lapangan.
Starling digunakan oleh lebih dari 40 jenama global, perusahaan produsen, dan organisasi, termasuk Nestlé, Ferrero, Hershey, Colgate-Palmolive, Reckitt, AAK, Barry Callebaut, Grupo Bimbo, Pacifik Interlink, dan lainnya.
Kami juga bekerja sama dengan:
(misalnya SODEFOR di Côte d’Ivoire)
Bagi perusahaan seperti Nestlé, Starling telah menjadi solusi perubahan.
Sejak tahun 2019, Earthworm bekerja bersama Nestlé untuk menilai komitmen mereka terhadap rantai pasok bebas deforestasi. Pada tahun 2024, 96,3% dari rantai pasok kelapa sawit Nestlé telah dinyatakan bebas deforestasi. Namun, masih ada 3,7% yang belum memenuhi kriteria, sebagian besar disebabkan oleh keterbatasan transparansi yang dibutuhkan untuk pemantauan yang akurat. Di sinilah Starling berperan penting, menyediakan data yang dibutuhkan untuk menutup celah tersebut.
⦿
100% rantai pasok kelapa sawit global dipantau dengan satelit sejak 2018
⦿
96,3% rantai pasok kelapa sawit dinyatakan bebas deforestasi
⦿
Fokus pada peningkatan keterlibatan di sektor pulp dan kertas, dan kelapa
⦿
Terintegrasi dalam Strategi Hutan Positif milik Nestlé
Ferrero
Hershey
Önem Cocoa (Turki)
Dulu terancam oleh pertanian kakao intensif, kini Hutan Cavally menjadi contoh pemulihan hutan yang berhasil.
Pelajari bagaimana berbagai perusahaan memanfaatkan Starling untuk menghadapi kompleksitas dan membangun rantai pasok bebas deforestasi.
Pemantauan Rantai Pasok Sawit di Asia Tenggara
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap sumber pasok yang bebas deforestasi dan konversi, FrieslandCampina menggunakan Starling untuk memantau rantai pasok kelapa sawit di kawasan Asia Tenggara. Melalui laporan triwulanan, citra satelit beresolusi tinggi, dan wawasan lapangan dari Earthworm, perusahaan ini memetakan risiko, mengidentifikasi titik rawan, dan terlibat langsung dengan pemasok yang masuk kategori berisiko tinggi. Dengan meningkatkan ketertelusuran hingga ke tingkat kebun dan menerima rekomendasi yang disesuaikan, FrieslandCampina mendorong transformasi nyata dalam praktik pengadaan kelapa sawitnya.
Studi Kasus FieslandCampina → (Kami mohon maaf, saat ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris)
Siap Mengetahui Apa yang Terjadi di Hutan Anda?
Apakah Anda sedang menavigasi EUDR, memperkuat jejak ketertelusuran, atau melindungi ekosistem hutan, Starling siap mendukung langkah Anda. Hubungi kami untuk mempelajarinya.
Dapatkan informasi terkini seputar wawasan, cerita dampak dari lapangan, dan informasi produk.