Setiap perusahaan yang bergantung pada bahan baku pertanian bergantung pada satu hal: tanah.
Namun saat ini, sepertiga tanah di dunia mengalami degradasi. Artinya, ketahanan semakin berkurang, emisi semakin meningkat, dan risiko terhadap rantai pasok serta kehidupan para petani di baliknya semakin tinggi.
Di Earthworm Foundation, kami bekerja sama dengan perusahaan dan petani di seluruh dunia untuk memulihkan kesehatan tanah yang menjadi fondasi dari rantai pasok, penyerapan karbon, dan keseimbangan ekosistem. Pertanian regeneratif (Regenerative Agriculture atau Regen Ag) hanya bisa dimulai dari tanah.
Bukan sekadar formalitas belaka, tapi sebagai dasar untuk:
Kami hadir di berbagai lanskap sumber bahan baku di seluruh dunia, menjembatani petani dan jenama, ilmu pengetahuan dan strategi, dengan kesehatan tanah sebagai titik temu.
Saatnya beraksi. Saatnya Down to Earth. Kembali Membumi.
Telusuri pendekatan #DownToEarth kami dalam regenerasi tanah dan pertanian regeneratif.
Di dalam tanah, cacing tanah memadukan unsur organik dan mineral. Melalui gerakan naik turun serta proses cernanya, ia membentuk humus, lapisan subur yang menjadi sumber kehidupan.
Bersama para perusahaan dalam rantai pasok, kami melakukan gerakan yang sama, menghubungkan pembeli dengan pemasok, serta berkolaborasi dengan masyarakat sipil, pemerintah, lembaga, dan sektor swasta. Kami memastikan semua aktor bergerak bersama dalam meregenerasi rantai pasok agar menjadi lebih tangguh, berkelanjutan, dan dapat berdampak positif bagi manusia dan alam.
Soil regeneration isn’t the only aspect of regenerative agriculture, but it’s a powerful place to start. Healthy soil strengthens farms and creates common ground for farmers, companies, and experts to connect. It opens the door to wider conversations about biodiversity, climate, and livelihoods.
We can make real progress by focusing on results rather than rigid practices and encouraging collective action across the value chain to support and reward farmers.
Here are the three pillars of RegenAg at Earthworm;
Mengetahui apa yang perlu diperbaiki. Kami mengukur kesehatan tanah, keanekaragaman hayati, dampak terhadap iklim, keuntungan petani, dan kemandirian usaha tani.
Bagi petani maupun pendamping lapangan. Kami membangun kapasitas melalui pelatihan, pendampingan, kunjungan lapangan, dan pembentukan kelompok belajar antarpetani.
Untuk membantu petani menghadapi risiko ekonomi selama proses transisi. Kami memastikan biaya tambahan selama masa transisi dapat ditanggung, dan petani mendapatkan penghargaan atas kemajuan serta hasil yang dicapai.
Bagi Earthworm, pertanian regeneratif berarti menjadikan kesehatan tanah sebagai pilar utama produktivitas.
Salah satu kisah dari Humberto Chávez, yang memulai perjalanan bertaninya puluhan tahun lalu di lahan seluas 50 hektare di Ucayali, Peru.
Berawal dari mimpi masa kecil untuk bekerja dengan satwa dan sumber air, kini perjalanannya berkembang menjadi misi yang jauh lebih besar, membangun perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, meregenerasi lahan, dan memperkuat ketahanan iklim.
Selama dua dekade, Humberto menghadapi kekeringan, hasil panen menurun, dan tanah yang rusak. Namun alih-alih menyerah, ia justru memilih untuk beradaptasi dan terus bergerak maju.
Dari menanam pohon bersama petani di India, memetakan kesehatan tanah di Peru, hingga mendukung diversifikasi tanaman di Prancis, setiap langkah memperkaya pemahaman kami tentang bagaimana regenerasi berlangsung di lapangan.
Periode ini merangkum momen penting upaya kami dalam memperbaiki kualitas tanah, mendukung petani, dan memperkuat rantai pasok.
Earthworm Foundation telah membantu mengintegrasikan prinsip regenerasi, bukan hanya dalam praktik pertanian, tetapi juga dalam logika operasional rantai pasok. Langkah-langkah ini bukan sekadar keberhasilan, melainkan sinyal perubahan yang lebih luas menuju sistem pangan yang tangguh, sadar iklim, dan berpijak pada tanah yang sehat.
Earthworm Foundation tengah mendorong transformasi berbasis tanah dalam pertanian Prancis.
Memulihkan kesehatan tanah bukan sekadar tugas teknis, tetapi merupakan komitmen yang sangat manusiawi.
Dulu, Edi mengandalkan penebangan pohon untuk menghidupi keluarganya. Sementara Liza adalah seorang ibu rumah tangga tanpa penghasilan mandiri. Kini, keduanya tergabung dalam kelompok tani di Muara Bungkal, Indonesia, bercocok tanam, memulihkan lahan, dan saling menopang di tengah tantangan banjir maupun musim panen. Dengan dukungan dari Earthworm Foundation, mereka membuktikan bahwa regenerasi dimulai dari manusia.
Apakah regenerasi pertanian benar-benar bisa dilakukan dalam skala besar?
Geser untuk menjelajahi dampak nyata Earthworm Foundation di berbagai belahan dunia.
Petani adalah pahlawan di balik gerakan pertanian regeneratif. Bukan hanya karena apa yang mereka tanam, tetapi karena keberanian mereka mengambil risiko untuk bertani dengan cara yang berbeda. Di tengah tantangan seperti degradasi tanah, biaya produksi yang meningkat, dan perubahan iklim, mereka memilih untuk memulihkan, bukan mengeksploitasi.
Di Earthworm Foundation, pendekatan kami berlandaskan pada tiga pilar—pengukuran, dukungan, dan pemberian insentif—yang terinspirasi langsung dari pengalaman para petani. Pada bagian ini, Anda dapat mendengar langsung kisah mereka tentang perjuangan, keberanian, harapan, dan upaya regenerasi yang mereka jalani.
Sehari Bersama Pak Attan, seorang petani sawit dari Desa Sinai Mok. Selama bertahun-tahun, ia terlibat dalam inisiatif Pertanian Regeneratif dari Earthworm. Fokus utamanya adalah bagaimana memperoleh tanah terbaik untuk mendukung pertumbuhan sawit yang berkelanjutan.
Sehari Bersama Koalga Sombe Jean. Film dokumenter singkat ini membuka jendela ke dalam keseharian Koalga Sombe Jean, seorang petani kecil yang merepresentasikan kisah banyak petani di Afrika Barat. Kisahnya mengungkap realita, tantangan, dan keberhasilan, serta ketangguhan yang berakar dari tanah, dan masa depan yang bermula dari satu benih.
Inisiatif regenerasi tanah Earthworm Foundation dibangun atas dasar kolaborasi. Dari jenama global hingga koperasi petani, mitra kami mencakup seluruh rantai nilai. Masing-masing berperan dalam memulihkan kesehatan tanah dan membangun sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan. Mereka membawa skala, keahlian, serta keterlibatan lokal dalam mewujudkan misi bersama untuk menjadikan pertanian regeneratif sebagai praktik umum yang diterapkan secara luas.
Nestlé Purina, PepsiCo, Noriap ou Maisadour, McDonald’s, Grupo Bimbo, Vivescia, Bel, KellaNova, Lidl France, Tereos, Coop, Saint louis sucre, Oxyane, HSBC, Kermap.