Kami bekerja untuk memastikan partisipasi yang adil dan representatif bagi Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (MAKL) dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka. Tujuannya adalah memastikan suara mereka didengar dan hak-hak mereka dihormati.
Di balik setiap rantai pasok global, terdapat Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (MAKL) yang sering menjadi pihak paling terdampak oleh praktik perusahaan.
Di Earthworm Foundation, kami percaya bahwa pembangunan dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan MAKL. Karena itu, kami berkomitmen agar dampak tersebut bersifat positif, dengan selalu menghormati hak-hak mereka. Pendekatan kami mendukung MAKL untuk menentukan bentuk pembangunan yang sesuai dengan aspirasi komunitas setempat. Dengan cara ini, kami berupaya menciptakan perubahan positif, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Meskipun populasi masyarakat adat hanya mencakup kurang dari 5% dari total populasi manusia, mereka mengelola atau memiliki hak atas 25% wilayah daratan dan melindungi sekitar 80% keanekaragaman hayati global.**
Sekitar 1,3 miliar orang, terutama di negara berkembang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka. Sebanyak 28% pendapatan rumah tangga yang tinggal di dalam atau dekat kawasan hutan berasal dari sumber daya hutan dan lingkungan.***
Di Earthworm, kami percaya bahwa kunci keberhasilan jangka panjang adalah memastikan komunitas lokal dapat berkembang. Oleh karena itu, kami mendampingi penyusunan rencana tata guna lahan partisipatif, mendukung perlindungan hak atas tanah, dan membangun hubungan yang lebih baik antara perusahaan dan masyarakat. Kami menjalankan upaya ini melalui program lanskap dan rantai pasok kami.
Melalui Centre of Social Excellence (CSE), kami mempertemukan para ahli sosial berpengalaman untuk melatih dan mendampingi perusahaan dalam membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar dan memperoleh lisensi sosial untuk beroperasi. Kami membimbing perusahaan dalam menjalankan berbagai proses seperti Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA) atau Free, Prior and Informed Consent (FPIC), Pendekatan Stok Karbon Tinggi (High Carbon Stock Approach/HCSA), Penilaian Dampak Sosial (Social Impact Assessement/SIAs), serta penyusunan rencana keterlibatan komunitas, agar operasional mereka berdampak minimal dan didukung oleh masyarakat setempat.
Untuk memastikan keterbukaan informasi dan transparansi, kami menyediakan platform pemantauan Kumacaya bagi para mitra. Melalui platform ini, berbagai isu maupun pencapaian terkait lingkungan dan sosial dalam rantai pasok dapat terdeteksi secara langsung.
Earthworm Foundation hadir dengan serangkaian pendekatan dan alat yang komprehensif untuk memastikan penghormatan terhadap hak-hak Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (MAKL) di dalam lanskap dan rantai pasok.
Kami bekerja sama dengan sejumlah perusahaan pembeli terbesar di dunia untuk produk hasil pertanian dan kehutanan yang memiliki komitmen untuk menghormati hak asasi manusia dalam rantai pasok mereka.
Dengan memanfaatkan peran mereka dalam rantai pasok internasional, perusahaan-perusahaan ini dapat mendengar langsung dari pelanggannya mengenai pentingnya menghormati hak-hak MAKL.
Selain itu, Earthworm Foundation memiliki staf dan mitra yang tinggal serta bekerja di wilayah-wilayah di mana komunitas dampingan kami berada. Kami bekerja bersama MAKL untuk memahami prioritas, tantangan, serta cara hidup dan nilai-nilai adat mereka. Kami mendukung mereka dalam memperjuangkan pengakuan atas hak-haknya, baik di hadapan perusahaan maupun lembaga pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap kehidupan mereka, sekaligus berkolaborasi dalam memantau dampak yang terjadi.
Centre of Social Excellence (CSE)
Melalui CSE, kami menyediakan pelatihan dan sumber daya terbaik dalam bidang Hubungan Komunitas, Resolusi Konflik, Hak Pekerja, Penghormatan terhadap Masyarakat Adat, Sistem Pengelolaan Sosial, dan Perencanaan Tata Guna Lahan Multipihak. Peserta juga mendapatkan akses ke jaringan alumni CSE untuk saling mendukung dan memperluas dampak kerja sosial di lapangan.
Kumacaya
Kumacaya adalah program pemantauan inovatif kami yang melibatkan masyarakat sipil lokal untuk membangun kepercayaan, serta memperkuat kapasitas organisasi, individu, dan komunitas setempat dalam memantau dan melaporkan dampak rantai pasok global. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang relevan dan dapat ditindaklanjuti oleh perusahaan maupun pemerintah, sesuai dengan aspirasi dan kekhawatiran masyarakat di lapangan.
Lanskap
Melalui program lanskap, kami bekerja langsung dengan MAKL di wilayah hutan untuk melakukan pemetaan partisipatif atas lahan dan sumber daya, menyusun rencana konservasi serta tata guna lahan secara inklusif, dan memperjuangkan pengakuan atas hak tenurial mereka.
Hampir 400 alumni CSE dari lebih dari 20 negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin terlibat dalam proses PADIATAPA yang menjangkau lebih dari 200.000 anggota masyarakat.
Platform pemantauan partisipatif Kumacaya mencakup lebih dari 22 juta hektare wilayah dan telah menerima lebih dari 3.100 sinyal terkait isu lingkungan, sosial, dan ketenagakerjaan.
Kami bekerja sama dengan sekitar 145 perusahaan dalam upaya peningkatan penghormatan terhadap hak-hak MAKL, dengan masing-masing perusahaan berdampak terhadap 5.000 hingga 1 juta anggota masyarakat.
What is Centre of Social Excellence (CSE)?
*Reuters: "Indigenous people are guardians of global biodiversity – but we need protection too"
**National Geographic: "Indigenous peoples defend Earth's biodiversity—but they're in danger"